Kamis, 23 April 2015

Tips Agar Semangat dalam Belajar



Bagaimana sih, caranya biar semangat terus dalam belajar??????
Yukk, intip tips-tipsnya..........



1. Ubah perspektif  atau cara pandanganmu
Kamu tidak bisa membentuk pondasi untuk pengetahuan di masa depanmu dan keterampilanmu tanpa mengerjakan pekerjaan rumah, tidak peduli seberapa tidak bergunanya PR itu kelihatannya. Bahkan, topik-topik yang tidak membangkitkan sedikit daya tarik pun tetap penting, walaupun sekedar untuk pengetahuan umum dan pengembangan sebagai pribadi. Jika kamu tidak menyukai aljabar, kamu mungkin akan mengerti pentingnya hal ini ketika menyadari bahwa ini merupakan dasar dari ekonomi, bisnis, sains, dan  itu bidang studi lainnya. Ketika berbicara tentang PR bahasa Inggris, kamu perlu memahami bahwa penulisan makalah merupakan keterampilan yang penting untuk dipelajari jika kamu ingin menjadi mahasiswa yang sukses di perguruan tinggi.

2. Jadilah ahli di salah satu bidang
Tidak ada mahasiswa yang benar-benar suka dengan semua mata kuliah. Pastinya setiap orang lebih unggul dalam beberapa bidang. Yang perlu kamu lakukan adalah fokus sedikit lebih banyak pada bidang yang sangat kamu sukai, dan bersikap serius untuk mempelajarinya lebih lanjut. Mungkin kamu bisa memulai sebuah blog yang terkait dengan bidang yang kamu sukai atau gemari dan menjadi ahli dalam bidang tersebut. Lakukan penelitian lebih mendalam, jadilah lebih terlibat dan nikmati bidang yang kamu minati.
Namun, hal ini tidak harus membuatmu mengabaikan pekerjaan rumah lain yang kamu miliki; pada kenyataannya, justru pekerjaan rumah yang tidak kamu minati akan membantumu menjadi lebih toleran terhadap topik yang tidak terlalu menarik bagimu. Anggap topik yang kurang kamu sukai sebagai "batu loncatan pendukung" untuk jalur karirmu di masa depan nanti.

3. Jangan takut persaingan
Kamu tidak perlu menjinakkan semangat kompetitifmu. Bahkan, hal ini sebenarnya dapat membantumu menjadi seorang mahasiswa yang lebih rajin dan senang saat melakukan pekerjaan rumah dan membuat prestasi yang lebih baik,daripada mahasiswa lainnya di kelas. Menjadi kompetitif bukan berarti kamu harus menjadi teman sekelas yang tidak disukai mahasiswa lain.
Kamu dapat bergabung dengan satu atau dua teman dan menginspirasi satu sama lain untuk berbuat lebih baik dalam semua mata pelajaran. Persaingan yang sehat dapat menjadi motivasi yang sangat inspiratif, jika kamu tahu bagaimana mendekatinya.

4. Hadiah bisa memotivasi 
Jika proyek ilmiah besar memberikanmu masalah, dan kamu bahkan tidak bisa cukup termotivasi untuk memulainya, kamu harus membuat rencana dan membagi seluruh proses menjadi beberapa langkah yang lebih kecil. Ambil setiap langkah dan ubahlah menjadi target, miliki gambaran besar di depanmu setiap saat. Pastikan mengatur tenggat waktu untuk setiap langkah dan hadiahi diri kamu sendiri dengan perlakuan kecil atau istirahat sejenak setelah berhasil di setiap target. Ketika kamu berfokus pada hadiah, kamu akan termotivasi untuk melakukan segalanya dengan benar.

5. Dapatkan dukungan untuk mendapatkan motivasi
Jika kamu tidak mendapatkan cukup dorongan dari keluarga atau teman, hal tersebut seharusnya tidak mengganggumu karena ini bukan berarti bahwa tidak ada yang peduli. Gurumu, misalnya, pasti peduli apakah kamu mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan dan belajar dengan baik atau nggak. Guru selalu ada untuk mendukung siswa mereka, karena keberhasilan mereka sebagai pendidik tergantung pada prestasi kelas.
Jika kamu merasa seperti kamu tidak mendapatkan dukungan yang cukup di rumah atau dari teman, kamu bisa juga bergabung dengan forum pendidikan dan menemukan motivasi yang kamu butuhkan. Many people will cheer for you if you are brave enough to cheer for yourself.

So, Semangat terus dalam belajar, tidak ada hal yang kalian ga bisa kalau ga di mulai dari belajar. Gapai semua impian kalian. GANBATTE!!!

Sumber : http://www.berkuliah.com/2014/10/5-tips-motivasi-semangat-mahasiswa-agar-selalu.html

Artikel Pendidikan Gratis


PENDIDIKAN GRATIS

Impian masyarakat akan datangnya pendidikan gratis yang telah ditunggu-tunggu dari sejak zaman kemerdekaan Republik Indonesia telah muncul dengan seiring datangnya fenomena pendidikan gratis untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Fenomena pendidikan gratis ini memang sangat ditunggu-tunggu, pasalnya Pemerintah mengeluarkan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) untuk menutupi harga-harga buku yang kian hari kian melambung, sumbangan ini itu, gaji guru yang tidak cukup dan biaya-biaya lainnya.

Pro Kontra Pendidikan Gratis
Dilihat dari perkembanganya, fenomena ini tidak lepas dari pro dan kontra. Bagi yang pro dengan program-program itu mengatakan bahwa itu adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penurunan angka anak putus sekolah, sekolah gratis bagi orangtua bisa mengurangi beban pikirannya untuk masalah biaya pendidikan dan tidak ada lagi anak-anak yang tidak boleh ikut ujian hanya karena belum bayar iuran sekolah. Sedangkan yang kontra berkata pemerintah bagaikan pahlawan kesiangan, Hal ini dikarenakan telah ada yang lebih dulu melakukan hal tersebut, yaitu LSM-LSM yang concern pada bidang pendidikan dan penanganan masyarakat tak mampu. Adanya kurang rasa harus sekolah, kesadaran akan pendidikan sangat kurang, anak lebih mementingkan pekerjaan dari pada harus sekolah yang tidak mengeluarkan apa-apa. Biaya pendidikan gratis hanya sampai dengan Sekolah Menengah Pertama sedangkan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas tidak. Sedangkan tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Ataslah yang merupakan tombak utama dan usia yang mapan untuk mencari pekerjaan serta penghasil devisa negara.
Sekolah menjadi bermutu karena ditopang oleh peserta didik yang punya semangat belajar. Mereka mau belajar kalau ada tantangan, salah satunya tantangan biaya. Generasi muda dipupuk untuk tidak mempunyai mental serba gratisan. Sebaiknya mental gratisan dikikis habis. Kerja keras, rendah hati, toleran, mampu beradaptasi, dan takwa, itulah yang harus ditumbuhkan agar generasi muda ini mampu bersaing di dunia internasional, mampu ambil bagian dalam percaturan dunia, bukan hanya menjadi bangsa pengagum, bangsa yang rakus mengonsumsi produk. Paling susah adalah pemerintah menciptakan kondisi agar setiap orangtua mendapat penghasilan yang cukup sehingga mampu membiayai pendidikan anak-anaknya.
Tidak hanya murid saja melainkan guru yang terkena imbas dari pendidikan gratis ini. Kebanyakan dari guru sekolah gratisan mengalami keterbatasan mengembangkan diri dan akhirnya akan kesulitan memotivasi peserta didik sebab harus berpikir soal ”bertahan hidup”. Lebih celaka lagi jika guru berpikiran : pelayanan pada peserta didik sebesar honor saja. Jika demikian situasinya, maka ”jauh panggang dari api” untuk menaikkan mutu pendidikan.
Sekolah, terutama sekolah swasta kecil, akan kesulitan menutup biaya operasional sekolah, apalagi menyejahterakan gurunya. Pembiayaan seperti listrik, air, perawatan gedung, komputer, alat tulis kantor, transpor, uang makan, dan biaya lain harus dibayar. Mencari donor pun semakin sulit. Sekolah masih bertahan hanya berlandaskan semangat pengabdian pengelolanya. Tanpa iuran dari peserta didik, bagaimana akan menutup pembiayaan itu.

Kualitas Pendidikan vs Pendidikan Gratis
Pemberlakuan sekolah gratis bukan berarti penurunan kualitas pendidikan, penurunan minat belajar para siswa, dan penurunan tingkat kinrerja guru dalam kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan. Untuk itu bukan hanya siswa saja yang diringankan dalam hal biaya, namun kini para guru juga akan merasa lega dengan kebijakan pemerintah tentang kenaikan akan kesejahteraan guru. Tahun 2009 ini pemerintah telah memutuskan untuk memenuhi ketentuan UUD 1945 pasal 31 tentang alokasi APBN untuk pendidikan sebesar 20%. Sehingga akan tersedianya anggaran untuk menaikkan pendapatan guru, terutama guru pegawai negeri sipil (PNS) berpangkat rendah yang belum berkeluarga dengan masa kerja 0 tahun, sekurang-kurangnya berpendapatan Rp. 2 juta.
Dari dana BOS yang diterima sekolah wajib menggunakan dana tersebut untuk pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), pembelian buku teks pelajaran, biaya ulangan harian dan ujian, serta biaya perawatan operasional sekolah.
Sedangkan biaya yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memiliki biaya besar, seperti: study tour (karyawisata), studi banding, pembelian seragam bagi siswa dan guru untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), serta pembelian bahan atau peralatan yang tidak mendukung kegiatan sekolah, semuanya tidak ditanggung biaya BOS. Dan pemungutan biaya tersebut juga akan tergantung dengan kebijakan tiap-tiap sekolah, serta tentunya pemerintah akan terus mengawasi dan menjamin agar biaya-biaya tersebut tidak memberatkan para siswa dan orangtua. Bagaimana jika suatu waktu terjadi hambatan atau ada sekolah yang masih kekurangan dalam pemenuhan biaya operasionalnya? Pemerintah daerah wajib untuk memenuhi kekurangannya dari dana APBD yang ada. Agar proses belajar-mengajar pun tetap terlaksana tanpa kekurangan biaya.
Melihat kondisi diatas, semua itu adalah usaha pemerintah untuk mensejahterahkan rakyatnya dalam hal ekonomi dan pendidikan, tapi alangkah baiknya tidak memberlakukan sekolah gratis melainkan sekolah murah, dan program bea siswa. Mengapa sekolah harus murah. Diantaranya; sekolah murah adalah harapan semua orang, tidak hanya para murid dan orangtuanya, namun juga para guru selagi kesejahteraannya mendapatkan jaminan dari pemerintah. Sekolah murah dalam banyak hal bisa menyenangkan, tanpa dibebani tanggungan biaya sekolah sang anak yang mahal, orangtua dapat tenang menyekolahkan anaknya dan urusan pencarian dana untuk memenuhi kebutuhan keluarga lebih dikosentrasikan kepada kebutuhan sandang, pangan, papan dan kesehatan. Sang anak pun bisa tenang melakukan aktivitas pendidikan, sebab tidak lagi merasa menjadi beban bagi orangtua.
Dan bukankah suasana yang menyenangkan salah satu faktor terpenting dalam proses belajar-mengajar? Bagaimana peserta didik dapat belajar dengan baik jika konsentrasinya harus terbagi memikirkan dana sekolahnya yang belum terlunasi orangtuanya. Ataupun waktu di luar sekolahnya harus terbagi untuk membantu orangtuanya mencari tambahan penghasilan. Tidakkah kasus murid-murid yang bunuh diri karena biaya sekolah yang mencekik belum menjadi peringatan?
Adanya sekolah murah yang dana aktivitas pendidikannya terbanyak atau sepenuhnya ditanggung pemerintah, bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan peran dan keberadaan pemerintah. Kebijakan-kebijakan pemerintah akan segera didengar dan dipatuhi masyarakat selagi masyarakat benar-benar merasa pemerintah berada di pihak mereka dan berusaha menyejahterahkan masyarakatnya. Sebaliknya, pemerintah pun akan memiliki bargaining politik yang kuat. Salah satu prasyarat pemerintahan yang kuat dan berdaulat adalah harus mendapatkan cinta dari rakyatnya. 

Sumber : Ananda, Rizki Yulia. 2009. Pentingnya Pendidikan Gratis. (Online), (http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=PENDIDIKAN+GRATIS&nomorurut_artikel=365) di akses tanggal 24 April 2015





Petingnya Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran seorang siswa harus mempunyai suatu tujuan yang akan dicapai untuk kedepannya, baik tujuan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Disini, seorang guru mempunyai tugas untuk membantu siswa tersebut dalam mewujudkan tujuan atau harapan siswa yang ingin dicapai melalui sebuah dorongan dengan memberikan sebuah motivasi. Motivasi tersebut akan memberikan semangat kepada siswa untuk tergerak melakukan sesuatu yang positif untuk mewujudkan impiannya salah satunya yaitu termotivasi dalam belajar, meningkatkan pengetahuan serta prestasinya demi masa depan.
Secara umum, motivasi yang didapat seorang siswa itu ada dua. Yakni, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik atau biasanya dikenal motivasi dari dalam merupakan motivasi yang tumbuh atau berasal dari dalam diri siswa. Motivasi intrinsik ini muncul ketika seorang siswa mempunyai keinginan yang besar untuk meraih suatu hal. Dengan motivasi intrinsik ini, harapan siswa untuk meraih sesuatu yang ingin diraihnya juga cukup besar. Sehingga respon siswa untu melakukan tindakan pencapaian tujuan yang diingkan tersebut juga cukup baik karena adanya motivasi intrinsik tersebut. Sedangkan, motivasi ekstrinsik merupakan suatu motivasi yang berasal dari lingkungan luar. Salah satunya yaitu pemberian hadiah, reward, atau hukuman untuk membuat diri siswa termotivasi menjadi lebih baik. Motivasi ekstrinsik ini lebih diterapkan penerapannya oleh guru di sekolah. Jadi, motivasi itu sangat penting dibutuhkan siswa dalam pembelajaran, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Karena dengan adanya kedua motivasi tersebut akan menumbuhkan keinginan dari dalam diri siswa untuk tergerak melakukan hal positif mewujudkan harapannya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah untuk mengkaji pentingnya motivasi belajar siswa, antara lain:
1.      Apa pengertian dari motivasi belajar?
2.      Apa saja jenis-jenis motivasi belajar?
3.      Apa saja prinsip-prinsip motivasi belajar?
4.      Apa saja fungsi motivasi dalam belajar?
5.      Apa saja bentuk-bentuk motivasi belajar?
6.      Apa saja upaya untuk meningkatkan  motivasi belajar?

1.3  Tujuan
Penulis mengkaji 6 rumusan masalah mengenai pentingnya motivasi belajar siswa. Berikut tujuan dari penyusunan makalah ini, antara lain :
1.      Pengertian motivasi belajar
2.      Jenis-jenis motivasi belajar
3.      Prinsip-prinsip motivasi belajar
4.      Fungsi motivasi dalam belajar
5.      Bentuk-bentuk motivasi belajar
6.      Upaya untuk meningkatkan  motivasi belajar



LDR



LDR 

Oh Tuhan....
Jauh memang berat aku lakukan
Khususnya jauh dengan seseorang yang mengenang dihatiku
Aku tahu Engkau itu adil
Engkau punya rencana di balik itu semua
Dan rencana-Mu itu pasti indah
Aku tidak akan menyalahkan Engkau
Engkau pasti memisahkan aku dan dia hanya untuk sementara
Dan, aku yakin pada-Mu Tuhan
Engkau pasti akan menyatukan kita kembali
Saat ini aku dan dia berjauhan
Tetapi, suatu saat nanti
Kita pasti akan bersama
Selamanya....